/Ayah Elon Musk Sebut Stres dan PTSD Picu Ketegangan Anaknya dengan Donald Trump

Ayah Elon Musk Sebut Stres dan PTSD Picu Ketegangan Anaknya dengan Donald Trump

Beritamax.com – Errol Musk, ayah dari Elon Musk, mengomentari konflik yang muncul antara putranya dan mantan Presiden AS, Donald Trump. Dalam sebuah wawancara terbaru, Errol menyatakan bahwa Elon kemungkinan besar mengalami stres berat dan gejala mirip PTSD akibat tekanan ekstrem yang ia hadapi selama beberapa tahun terakhir.

Errol menyoroti bagaimana beban tanggung jawab Elon sebagai pemimpin perusahaan besar seperti Tesla, SpaceX, dan X (dulu Twitter) membentuk tekanan mental yang luar biasa. Ia juga menyebut bahwa ekspektasi publik dan tekanan politik bisa memicu reaksi emosional yang tak biasa, termasuk dalam interaksi dengan tokoh sekelas Trump.

“Orang-orang lupa bahwa Elon hanyalah manusia. Ia mungkin terlihat kuat, tapi tekanan yang ia tanggung luar biasa,” ujar Errol. Ia menambahkan bahwa Elon tidak pernah mencari konflik politik, namun situasi dan tuntutan peran publiknya membuatnya lebih mudah tersulut dalam percakapan sensitif.

Elon Musk baru-baru ini melontarkan kritik terbuka terhadap Trump, menyebut mantan presiden itu terlalu tua untuk menjabat kembali. Trump pun menanggapi dengan sindiran tajam, menyebut Elon sebagai “pengusaha yang tak tahu berterima kasih.”

Errol menilai konflik ini tidak murni politis, melainkan hasil dari akumulasi stres dan tekanan psikologis yang belum sepenuhnya ditangani. Ia berharap Elon bisa mendapat dukungan emosional dan waktu istirahat yang cukup agar tetap fokus pada hal-hal yang lebih penting.

Pernyataan Errol memicu diskusi luas soal kesehatan mental di kalangan pemimpin teknologi. Banyak pihak mulai menyadari bahwa tekanan berlebihan, bahkan bagi sosok setangguh Elon Musk, tetap bisa berdampak pada hubungan pribadi dan keputusan publik.

TAGS: