Beritamax.com – Pemerintah melalui Kementerian Ketenagakerjaan kembali menyalurkan Bantuan Subsidi Upah (BSU) kepada para pekerja yang terdampak kondisi ekonomi global. Para buruh di Bekasi menyambut baik bantuan ini. Mereka merasa pemerintah hadir dan peduli terhadap kesejahteraan kelas pekerja. Program BSU tahun ini menargetkan jutaan pekerja bergaji di bawah Rp3,5 juta, termasuk para buruh di kawasan industri Bekasi yang selama ini menjadi tulang punggung ekonomi nasional.
Pekerja di Bekasi Rasakan Langsung Manfaatnya
Ratusan pekerja pabrik di kawasan Cikarang dan Tambun mengaku langsung merasakan dampak positif dari pencairan BSU. Mereka memanfaatkan dana tersebut untuk kebutuhan pokok seperti beras, susu anak, hingga transportasi kerja. Salah satu buruh, Edi Sutrisno, mengungkapkan rasa terima kasihnya. Ia menyebutkan bahwa bantuan ini sangat membantu, terutama saat harga kebutuhan pokok terus merangkak naik.
Pemulihan Ekonomi Rakyat Jadi Prioritas
Pemerintah menegaskan bahwa pemulihan ekonomi rakyat tetap menjadi prioritas utama. Kementerian Ketenagakerjaan bekerja sama dengan BPJS Ketenagakerjaan dan perbankan nasional untuk memastikan penyaluran BSU berlangsung transparan dan tepat sasaran. Setiap pekerja penerima BSU telah terdaftar aktif sebagai peserta BPJS Ketenagakerjaan dan memiliki rekening di bank pemerintah. Proses verifikasi dilakukan secara berlapis untuk mencegah penyelewengan.
Dukungan Moril bagi Pejuang Rupiah
Bagi para buruh di Bekasi, BSU tidak hanya memberi bantuan finansial, tetapi juga menjadi dukungan moral. Mereka merasa diperhatikan oleh negara di tengah kondisi kerja yang tidak selalu stabil. Banyak buruh mengalami pemotongan jam kerja atau lembur yang berkurang. BSU menjadi semangat baru untuk terus bertahan dan bekerja keras.
Seruan Buruh: Jadikan BSU Program Berkelanjutan
Serikat pekerja di Bekasi mendorong pemerintah menjadikan BSU sebagai program berkelanjutan. Mereka berharap bantuan ini tidak berhenti di tengah jalan, mengingat daya beli masyarakat masih rendah. Ketua Federasi Buruh Bekasi, Lina Marlina, menyerukan agar pemerintah terus membuka ruang dialog dengan buruh demi memastikan kebijakan bantuan sosial tepat sasaran dan berkelanjutan.