Beritamax.com – Ketegangan antara Israel dan Iran semakin memuncak dalam beberapa hari terakhir. Namun, sejumlah pengamat menilai bahwa Israel tidak akan mampu mempertahankan perang dalam jangka panjang. Keterbatasan sumber daya, tekanan ekonomi, dan kelelahan militer disebut sebagai faktor utama yang bisa menghambat kemampuan Israel untuk melanjutkan konflik berkepanjangan.

Di tengah situasi itu, mantan Presiden AS Donald Trump langsung mendorong tercapainya gencatan senjata. Melalui pernyataan di media sosial, Trump menekankan bahwa konflik berkepanjangan hanya akan memperburuk stabilitas kawasan dan merugikan sekutu-sekutu Amerika. Ia bahkan mengklaim bahwa langkah cepat menuju gencatan senjata merupakan satu-satunya cara menyelamatkan Israel dari kerugian yang lebih besar.

Beberapa analis militer menyoroti keterbatasan sistem pertahanan Israel seperti Iron Dome, yang mulai menunjukkan kelemahan saat menghadapi volume serangan rudal tinggi dari Iran. Selain itu, sektor ekonomi Israel juga tertekan akibat mobilisasi militer besar-besaran dan gangguan aktivitas bisnis domestik.

Trump, yang selama ini menyatakan dukungan kuat terhadap Israel, kini mengubah nada bicara dan mendesak penyelesaian damai. Ia menyatakan bahwa kestabilan Timur Tengah tidak boleh dikorbankan demi ambisi militer sepihak. Langkah ini sekaligus menunjukkan pergeseran strategi politik AS terhadap konflik regional.

Situasi ini mencerminkan kompleksitas diplomasi internasional. Jika gencatan senjata tidak segera tercapai, dampaknya bisa meluas, termasuk pada keamanan global dan pasar energi dunia.