Beritamax.com – Iran resmi menghentikan kerja sama dengan Badan Energi Atom Internasional (IAEA) dan langsung memicu kecaman dari Amerika Serikat. Pemerintah Iran menuduh IAEA bersikap tidak netral dan mengabaikan kedaulatan negaranya. Langkah ini memperlihatkan ketegangan baru dalam hubungan internasional, terutama terkait program nuklir Iran yang selama ini mendapat sorotan.

Dalam pernyataannya, Kementerian Luar Negeri Iran menyatakan bahwa mereka tidak akan lagi mengizinkan IAEA mengakses beberapa fasilitas nuklir strategis. Iran juga menuduh IAEA mengikuti tekanan politik dari negara-negara Barat, termasuk Amerika Serikat.

Menanggapi keputusan itu, Pemerintah Amerika Serikat langsung mengkritik keras langkah Iran. Juru bicara Gedung Putih menyebut tindakan tersebut tidak bisa diterima dan menilai Iran telah mengabaikan tanggung jawabnya terhadap komunitas global. “Iran telah menutup pintu transparansi. Langkah ini bisa mempercepat ketidakpercayaan dan konflik,” ujarnya.

IAEA menyatakan kekecewaannya dan meminta Iran mempertimbangkan ulang keputusan tersebut. Lembaga itu menekankan bahwa pengawasan internasional tetap penting untuk memastikan program nuklir Iran berjalan secara damai.

Keputusan Iran muncul di tengah mandeknya pembicaraan soal perjanjian nuklir 2015 atau JCPOA. Banyak pengamat menyebut bahwa penghentian kerja sama ini bisa membuka ruang bagi Iran mempercepat pengayaan uranium tanpa pengawasan.

Dengan menghentikan kerja sama secara sepihak, Iran mempertegas sikapnya terhadap tekanan global. Sementara itu, Amerika Serikat dan IAEA terus mendesak agar Iran membuka kembali jalur diplomasi dan transparansi.